Kamis, 11 Desember 2008

Testing dan Implementasi OpenDNS pada client PSN Jogjakarta

Pernahkah anda mengalami "Server not found" pada browser Mozilla Firefox (atau pesan error serupa pada browser lain) padahal koneksi Internet anda tidak sedang mengalami gangguan? Hal ini terjadi pada saya beberapa hari yang lalu, ketika saya membuka suatu situs web (sebut saja Yahoo) selalu muncul pesan error "Server not found" pada browser Mozilla Firefox. Lebih aneh lagi jika halaman tersebut di reload/refresh beberapa kali, maka halaman tersebut berhasil di-load. Pada awalnya saya menduga koneksi Internet yang saya gunakan sedang mengalami gangguan, hal itu terbukti pada saat melakukan ping ke www.yahoo.com dihasilkan pesan “Ping request could not find host www.yahoo.com. Please check the name and try again.”, tetapi dugaan itu ternyata salah, karena pada saat melakukan ping ke 209.131.36.158 (IP dari www.yahoo.com), tidak dihasilkan RTO sama sekali atau dengan kata lain koneksi ke yahoo berjalan lancar.

Sayapun searching di google untuk masalah ini, disitu terlihat bahwa apa yang saya alami ternyata dialami juga oleh pengguna Internet lain, entah itu didalam atau diluar negeri. Inti masalah ternyata terletak pada DNS (Domain Name System) yang diberikan. Sekilas tentang DNS, menurut Wikipedia, “DNS adalah sebuah sistem yang menyimpan informasi tentang nama host maupun nama domain dalam bentuk basis data tersebar (distributed database) di dalam jaringan komputer, misalkan: Internet. DNS menyediakan alamat IP untuk setiap nama host dan mendata setiap server transmisi surat (mail exchange server) yang menerima surat elektronik (email) untuk setiap domain.”

Contoh sederhana untuk memahami fungsi DNS : kita biasa menyimpan nomor telepon dengan memberi nama tertentu di handpone kita, hal itu karena manusia lebih dapat menghafal sebuah nama dibanding dengan nomor telepon, begitupula untuk alamat suatu web (yang sebenarnya adalah alamat IP). Nah.. dengan adanya DNS, maka untuk mengakses suatu web, kita tidak perlu memanggil alamat IP web tersebut, melainkan hanya dengan memanggil nama domainnya saja (seperti www.yahoo.com yang memiliki alamat IP 209.131.36.158). DNS diberikan oleh Internet Service Provider (ISP : penyedia layanan Internet). Karena setiap ISP mempunyai DNS sendiri, maka pengaturan DNS tergantung dari ISP yang digunakan.

Sekilas tentang OpenDNS

OpenDNS adalah salah satu provider DNS yang bersifat open. Artinya setiap orang dapat menggunakan OpenDNS secara bebas dan gratis. Founder OpenDNS, David Ulevitch mengklaim penggunaan OpenDNS dapat meningkatkan kecepatan dan keamanan koneksi Internet, hal ini dikarenakan OpenDNS menggunakan sistem yang pintar dalam mencari jalur (route) ke alamat yang dituju. Informasi lengkap tentang OpenDNS, dapat dilihat pada http://www.opendns.com.

Testing dan Implementasi

Beberapa hari yang lalu, saya melakukan testing dan implementasi penggunaan sistem OpenDNS. Berikut adalah data dari lingkungan sistem pengujian :

ISP :

- PSN Pes@tNet SOHO 512 Kbps shared

Hardware :

- Wirelless Unit EnGenius EOC 2610

- Antena Grid 24 dbi

- Wireless Router DLINK DIR 300

- ADMtek AN983 based ethernet adapter

- Processor Pentium IV 1,8 Ghz

- Memory DDR1 512 MB

Software :

- Microsoft Windows XP SP2

- Command Windows XP

- Mozilla Firefox 3.03

Tahap implementasi OpenDNS pada Router :

1. Login ke Router (http://192.168.0.1)

2. Pilih Manual Configuration

3. Pilih Internet Connection Type

4. Ganti primary dan secondary DNS ISP, masing-masing sbb :

Primary : 208.67.222.222

Secondary : 208.67.220.220

5. Lakukan penyimpanan pengaturan

6. Restart Router anda

Hasil Pengujian :

Setelah mengimplementasikan sistem OpenDNS pada koneksi Internet ISP PSN Jogjakarta, dilakukan Ping ke domain www.yahoo.com, dan ternyata OpenDNS berhasil menemukan domain ini.

Tetapi disamping berhasil melakukan koneksi, bila dibandingkan dengan koneksi DNS ISP PSN sebelumnya, dirasakan penurunan kecepatan Internet. Hal ini disebabkan pernyataan OpenDNS bahwa sistem OpenDNS akan maksimal jika jalur route berada pada negara yang menggunakannya, dan ternyata OpenDNS belum meng-coverage Indonesia. Pantas saja kecepatannya menurun, tetapi lumayanlah untuk berjaga-jaga disaat DNS ISP PSN mengalami gangguan. SugI



Source :

Ulevitchm, David. 2008. "OpenDNS Founder David Ulevitch to Speak at Annual Computer Security Conference". http://www.opendns.com/about/announcements/114/


Semuels, Alana. 2008. "Lose your Time Warner Internet connection (again)? You could try OpenDNS". http://latimesblogs.latimes.com/technology/2008/12/lose-your-time.html


Larkin, Erik. 2008. "Have You Fixed Your Company's DNS Servers?".http://www.pcworld.com/businesscenter/blogs/on_the_web/148569/have_you_fixed_your_companys_dns_servers.html



SugIarto 23060159



Implementasi ERP pada Esfahan Steel Company

skip to main | skip to sidebar

Profil Singkat Perusahaan

Esfahan Steel Company (ESCO) adalah salah satu perusahaan manufaktur terbesar di Iran yang memproduksi produk baja. Didirikan pada 1971, akibat dorongan adanya kontrak antara Iran dan eks- Uni Soviet. Kapasitas produksinya telah membesar jadi 1,9 juta ton per tahun pada 1990 dan menjadi 2,2 juta ton pada tahun 2007. Saat ini ESCO memiliki 8000 pekerja

Implementasi ERP di ESCO mulai bulan September 2002 sampai Oktober 2003. Dua perusahaan, Basa dari Iran dan GTS dari Uni Emirat Arab ikut terlibat dalam pengimplementasian ERP tersebut. ESCO memakai ERP dari vendor Oracle e-Business Suite dengan modul-modul berupa ;

  • Modul keuangan, misal : Oracle General Ledger and \Budgeting, Oracle Fixed Assets, oracle Accounts payable, Dll.
  • Supply Chain Management, misal: Oracle Purchasing, Oracle Order management, Oracle Inventory
  • Oracle Human Resource, misal: Oracle human Resource dan Oracle payroll\
  • Manufacturing, misal: MRP, Work In Process, Quality Management, Cost Management
  • Manintenance, yakni Enterprise Asset Management


ESCO membeli ERP ini melalui vendor dari Oracle karena Oracle sudah sangat dekat dengan ESCO selain itu adalah karena SAP(saingan Oracle) menolak untuk menjual produknya ke Iran karena adanya sanksi. Sebaliknya Oracle malalahan mendukung penuh untuk perusahaan ini. Walaupun begitu ESCO tidak memodifikasi ERP dari Oracle dan karenaya maka perlu adanya business process reengineering agar sesuai dengan ERP yang dipilih.


Keselarasan antara business process, people, dan information technology

ESCO sangat tahu akan pentingnya keselarasan antara business process, people, dan information technology sehingga mereka melakukan business process reengineering baik sebelum dan selama pengimplementasian.

Untuk kesalarasan people mereka melakukan change management dengan melakukan program pelatihan, advertisements, dan seminar. Selain itu mereka juga melibatkan users dalam pengimplimentasian ini dengan cara memilih user yang menjadi leader. Pemilihan karyawan ini dari wawasan dan wewenamg mereka yang kemudian mereka dipersiapkan untuk bisa melakukan BPR dan mengimplementasikan modul ERP.


Metode pengembangan sistem

ESCO dalam mengimplementasikan ERP menggunakan metodologi SDLC (Systems development life cycle), yakni pendekatan implementasi yang sangat terstruktur. Dengan pendekatan ini ESCO di dalam pengimplementasian berusaha untuk tetap sesuai dengan apa yang sudah direncanakan, baik dalam budget dan resource needs


Pemanfaatan project management

Dalam memilih anggota Project Team, ESCO berusaha untuk memilih orang-orang yang familiar dengan bisnis ESCO dimana anggotanya berasal dari ESCO, dari perusahaan BASA yang sudah menjadi mitra ESCO dan dari GTS yang sudah berpengalaman dalam pengimplementasian Oracle di UEA.

ESCO memilih konsultan yang memiliki baik pengetahuan akan bisnis dan software. Ini membuat perusahaan BASA dipilih karena pengalaman kerjasamanya dengan ESCO, serta GTS karena pengalamannya mengimplementasi Oracle e-Business Suite di perusahaan baja di Uni Emirat Arab. Konsultan adalah terlibat dalam tiap tahap implementasi.


Keselarasan antara company direction dan IS direction

Implementasi yang dilakukan ESCO tidak lain karena adanya laju permintaan yang melebihi laju penawaran sehingga ESCO berusaha untuk memperbaiki kinerja mereka dengan mengimplementasikan ERP dan sekaligus melakukan business process reengineering.


Tantangan yang dihadapi oleh IS department

  • Dalam menghadapi adanya diversity antar tiap unit bisnisnya, ESCO harus memilih untuk menyelaraskan ERP dengan menyesuaikan perbedaan dari tiap-tiap dari unit bisnis atau untuk menyamakannya untuk semua.
  • Dalam menghadapi perkembangan TI yang cepat, ESCO perlu melakukan pilihan investasi TI yang adalah benar – benar dibutuhkan dan selaras dengan bisnisnya.

Kesimpulan

Pengimplementasian cenderung berefek baik dilihat dari kinerja ESCO yang semakin baik.

Hal-hal utama yang mendasari keberhasilan pengimplemantasian ERP dari ESCO antara lain adalah :

Ø Dalam menjalankan proyek Tim ESCO berusaha untuk memilih orang-orang yang familiar dengan bisnis ESCO.

Ø Top management ESCO berkomitmen dalam proyek implementasi ERP ini. Hal tersebut dibuktikan dengan dibentuknya special commitee yang terdiri dari manajer-manajer dari berbagai fungsional dengan CEO sebagai ketua komite.

Ø Untuk menyelaraskan proses bisnis dengan sistem informasinya - ESCO melakukan proses business process reengineering pada proses bisnisnya.

Ø ESCO melakukan proses change management. Di mana ESCO mempersiapkan organisasinya akan adanya perubahan akibat implementasi ERP dengan melakukan proses change management.

Ø ESCO memulai proses ini dengan melakukan program pelatihan, advertisements, dan seminar.

Ø ESCO memilih konsultan yang memiliki baik pengetahuan akan bisnis dan software.


Artikel ini dikutip dari : http://retno-dadari.blogspot.com/2008/09/implementasi-erp-pada-esfahan-teel.html


Oleh : Yermia Ngesti Widodo (23060115)


Implementasi SOA dalam Web Services

Service Oriented Architecture (SOA) adalah sebuah permodelan perangkat lunak yang dibangun dengan pendekatan service oriented. Service oriented sendiri merupakan sebuah pendekatan yang memiliki visi ideal di mana setiap resource dari perangkat lunak terpartisi secara bersih satu sama lain. Setiap resource ini disebut dengan service. Service ini merepresentasikan sebuah business logic atau automation logic dalam sebuah sistem besar. Setiap service memiliki otonomi sendiri yang membuatnya tidak tergantung satu sama lain. Setiap service dapat berkomunikasi satu sama lain melalui sebuah protokol yang sudah terstandardisasi sehingga memudahkan untuk melakukan integrasi service baru dan penyusunan ulang kumpulan service disebabkan proses bisnis yang berubah.



Gambar 1 Bagaimana service mengenkapsulasi logic


Saat ini, SOA merupakan sebuah solusi yang baik untuk permodelan sistem di perusahaan atau organisasi besar. Sebab, permodelan ini memiliki banyak kelebihan, diantaranya:

1. Dapat menyatukan berbagai sistem yang memiliki platform berbeda, seperti J2EE dan .NET. sebab dengan pendekatan ini, yang pengembang akan memilih untuk membangun sebuah layer di atas sistem. Sistem tersebut dapat saling berkomunikasi dengan pesan yang sudah distandardisasi, misalnya menggunakan teknologi XML. Dalam sudut pandang SOA, kedua sistem itu masing-masingnya akan dianggap sebagai service.

2. Tahan terhadap perubahan. Perusahaan atau organisasi besar seringkali berubah struktur untuk meningkatkan efisiensi dan kinerja. Akibatnya, perangkat lunak juga terkena imbas untuk menyesuaikan diri terhadap proses bisnis yang baru. Permodelan perangkat lunak dengan SOA akan mengurangi effort untuk modifikasi perangkat lunak tersebut. Sebab, karena seluruh logic dari sistem sudah terpartisi secara bersih menjadi sekumpulan services, kita hanya perlu menyusun ulang seluruh service tersebut dan jika perlu menambahkan yang baru. Hal ini jelas mengurangi biaya.

Web Services seringkali dikaitkan atau bahkan disamakan dengan SOA. Namun sebenarnya keduanya adalah hal yang sangat berbeda. SOA adalah sebuah konsep untuk pengembangan perangkat lunak, sementara Web Services adalah sebuah aplikasi web yang berinteraksi dengan aplikasi web lainnya untuk pertukaran data. Pembangunan SOA tidak harus menggunakan Web Services, sebab ada bermacam-macam teknologi lain yang memungkinkan, tapi menggunakan Web Services untuk membangun sebuah sistem SOA adalah langkah yang baik

Dikutip dari :

http://brahmasta.net/2006/11/04/implementasi-soa-dalam-web-services/

Referensi :

Erl, Thomas. Service-Oriented Architecture: Concepts, Technology, and Design. Prentice Hall PTR, 2005.

Nama : Stefanus Adi S
Nim : 23060129



IMPLEMENTASI SAP

Pengertian SAP


SAP (System, Andwendungen, Produkte in der Datenverarbeitung) merupakan salah satu dari berbagai jenis Software ERP yang ada dipasaran. Keberadaan SAP didunia bisnis suatu perusahaan sudah tidak asing lagi. Banyak perusahaan yang sudah menggunakan Software SAP. SAP sudah terbukti kemampuannya dalam menangani maslah proses bisnis disuatu perusahaan seperti dapat membantu dalam mencari data-data yang diperlukan, karena sudah tersimpan dalam suatu database jadi pegawai yang membutuhkan data tinggal mengabil data yang dibutuhkan, Intinya SAP dapat membantu mempermudah dan mengefisienkan suatu pekerjaan dan meningkatkan akurasi dan keakuratan dalam mencari data.
SAP memang merupakan software yang mahal, untuk mendapatkan software ini memang membutuhkan biaya yang besar, tetapi biaya yang dikeluarkan sesuai dengan hasil penggunaan SAP. SAP diberikan keapada costumer berupa modul-modul standart, modul tersebut antara lain: Financial Accounting (misalnya General Ledger, Account Receivable, Account Payable, dll), Controlling (Product Costing, Profitability Analysis, dll), Sales, Manufacturing, Material Planning, Purchasing, Payroll, dll. Setiap modul memiliki hubungan sehingga perlu dilakukan pembelajaran yang khusus, karena sering memusingkan user atau konsultanya.


Penerapan SAP


Seperti yang diterngakan tadi bahwa SAP merupakan software yang sudah membumi didalam bisnis suatu perusahaan atau instansi. Dengan lebih dari 44500 instalasi, di lebih dari 17500 customer, di 120 negara (data tahun 2002), SAP telah membuktikan dirinya mampu memenuhi kebutuhan konsumen ERP di seluruh dunia.
Salah satu perusahaan yang sudah menerapkan SAP adalah Perodusen roti PT Nippon Indosari Corpindo (NIC). PT Nippon Indosari Corpindo (NIC) berniat untuk meningkatkan kinerja operasional bisnisnya khusus untuk industry CPG (Consumer Packaged Goods) maka PT Nippon Indosari Corpindo (NIC) menggunakan SAP dan tergabung dalam paket SAP Best Practices, yang merupakan paket khusus dari SAP.
Manfaat dari diterapkannya SAP Best Practies bagi produsen 'Sari Roti' dan 'Boti' tersebut antara lain bisa meningkatkan efisiensi pengelolaan sistem informasi, menyederhanakan dan mengintegrasikan proses bisnis, serta memperbaiki proses pengambilan keputusan bisnis.
PT Nipon Indosari Corpindo memiliki upaya menggulirkan perubahan pada semua aspek bisnis sesuai visi, misi, target, strategi dan nilai-nilai perusahaan, maka Alex Honki, Project Manager PT Nippon Indosari Corpindo menerapkan proyek SAP Best Practices.
Masalah yang dihadapi NIC adalah pada sistem teknologi informasi, NIC menghadapi persoalan dari proses bisnis yang tidak terintegrasi, memiliki banyak database sementara transaksi pada umumnya masih dijalankan secara manual, melalui program sendiri-sendiri.
NIC memilih mengikuti SAP Best Practices karena dinilai mampu mempercepat proses perubahan tersebut. Kelengkapan praktik terbaik di industri, manfaat langsung dari implementasi, total biaya kepemilikan dan tingkat pengembalian investasi serta risiko yang rendah juga menhadi pertimbangan perusahaan tersebut.
SAP Best Practices yang digunakan NIC adalah FastCPG yang dirancang khusus untuk industri CPG. Paket ini merupakan pondasi untuk menerapkan sistem Enterprise Resource Planning (ERP) dengan konfigurasi standar namun masih menyisakan cukup ruang untuk penyesuaian khusus.
Salah satu kemampuan FastCPG yang terkait erat dengan operasional adalah menyediakan peta aliran proses bisnis sehingga memudahkan integrasi. FastCPG juga memuat berbagai macam skenario bisnis dan mampu menangani proses peralihan data dari sistem sebelumnya.
Proyek penerapan FastCPG di NIC dilakukan PT Metrodata Electronics Tbk selama lima bulan ditambah satu bulan untuk dukungan, dimulai pada 31 Juli 2006 dan beroperasi secara penuh pada 2 Januari 2007.
Manfaat bisnis dari penerapan FastCPG tersebut adalah proses bisnis yang terintegrasi, pengelolaan sistem teknologi informasi yang lebih mudah, pengawasan proses yang lebih baik, mengurangi pekerjaan administrasi, dan mengurangi SDM rata-rata 1,86% secara keseluruhan.
"Bahkan ada satu divisi yang bisa mengurangi SDM hingga 23%. Manfaat lain adalah karyawan di tingkat supervisor bisa lebih fokus pada kegiatan analisa ketimbang menangani administrasi dan transaksi," kata Alex



Source :

http://www.trendigital.com/Website/News.aspx?id=4

http://www.pertamina.com/index.php?option=com_content&task=view&id=4150&Itemid=593

http://bayusastra.blogsome.com/2006/08/30/artikel-tentang-sap-belajar-yukk/



Nim : 23060130

Nama : Bangun Pramudita

Testing dan Impelementasi PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk

Kemajuan teknologi di Indonesia sudah sangat meningkat akhir2 ini. Jadi jangan salah bila sudah banyak pihak yang menggunakan kemajuan teknologi ini salah satunya adalah TELKOM atau yang biasa disebut PT Telekomunikasi Indonesia yang berjalan di bidang komunikasi di Indonesia. Tak hanya telepon atau komunikasi biasa yang mereka pasarkan tapi sekarang juga sudah berbasis internet.

Disini proses testing dimulai dengan pengujian yang mempunyai dari iunit tresting dan modul testing yang fungsinya untuk masuk ke dalam testing integrasi. Dan dalam tahap akhirnya nanti mereka menggunakan proses user testing yang intinya untukmelakukan uji tes terakhir apakah sudah siap digunakan atau belum sesuai permintaan.

Di Telkom hardware yang dibutuhkan adalah Server yang berhubungan langsung dengan dalam proses ETL(Extract, Transform and Load) kemudian juga ada PC Client yang merupakan personal computer yang trdiri dari konfigurasi seperti :

a.Pentium III (min)

b.Smart Term (Terminal Emulator)

c.Oracle Form Runtime

d.Oracle Report Runtime

e.Oracle ODBC

f.Microsoft Internet Explorer 5.0

Sekilas diatas personal computer yang didunakan sangat minimalisasi sekali dengan Pentium III dan IE yang hanya versi 5 mungki hal ini sudah ketinggalan jaman tapi mereka bisa melakukan testing dengan cara “perlengkapan” itu.

Kemudian untuk tes strategi mereka melakukan banyak hal seperti menyajikan melakukan pendekatan dan pastinya uji coba target yangsudah ditetapkan sebelumnya, memberikan deskripsi atas tes yang mereka lakukan serta implementasi dan eksekusinya kemudian mereka juga memberikan perhatian utama pada tes strategi dimana mereka memperhatika teknik yang digunakan dan buat mereka kapan uji strategi ini akan selesai. Jangan lupa mereka juga mempunyai gambaran tentang Tes plan, design tes, Implementasi tes, Execute tes yang dalam testing sangat diperlukan dan diperhatikan

Jadi intinya mereka menggunakan sistem implementasi Black Box Testing dimana mereka lebih mendekatkan pengujian yang dianggap sebagai kotak hitam, dan program test case mereka yang bersifat spesifikasi dan pastinya rencana tes atau biasa yang disebut Test planning mereka berada di awal pengembangan system.


source :

http://parno.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/7808/Tugas_Testing_Implementasi_Makalah_Telkom.doc


Yonathan A.W 23060122


Rabu, 10 Desember 2008

Test di windows XP SP2 dan Bener-Bener Terjadi Keanehan

Keanehan 1 : Tidak satupun diantara kalian bisa buat “Folder” dengan nama ” CON “, anda tidak percaya..? .. try it…

Keanehan 2 : Coba anda buka file Notepad yang kosong .. setelah itu anda ketik “Bush hid the facts” (tanpa tanda kutip) lalu anda simpan..dgn nama apapun yang anda suka, setelah itu coba dibuka lagi.. anda akan menemukan tulisan yang aneh…. try it…

Keanehan 3 : ini lebih eneh lagi… coba anda tulis diprogram microsoft word yang kosong tulisan seperti ini “=rand (200, 99)” (nulisnya tanpa tanda kutip) setelah itu tekan enter, anda akan lihat keajaiban…. try it…


source :

http://www.gohacking.com

- http://www.gohacking.com/2008/02/how-to-create-con-folder-in-windows.html


Nama : Windra Ie
Nim : 23060125




ISO 100 Membuat Dynamic Range Menjadi Sangat Lebar

Kamera Prosumer dan DSLR Prosumer di ISO 100 sepintas bersih dan sama hasilnya. dengan ISO 100 DSLR kebanyakan orang berfikir tidak mungkin, Pasti ada kelebihannya, tapi waktu itu belum ketemu metode untuk membuktikannya. Kebanyakan orang yang memakai DSLR memakai iso 400-800 terus, karena beranggapan masih bersih noisenya. Memang ,Sepintas sih iso 400-800 canon bersih


,Ga akan terlihat noisenya Apalagi kalo abis foto langsung dicetak sih iso 400 ga masalah tapi sesungguhnya dynamic range iso 100 sangat lebar. Cara mentesnya ambil foto dalam keadaan under exposure pas 3 stop seperti berikut :


gambar menjadi gelap, Kemudian diangkat shadownya

Ini iso 400 dan 800 ,Dari kamera DSLR ,Hasil nya masih lumayan sih, Hanya iso 800 tidak terpakai, tapi untuk prosumer, iso 200 saja sudah drop :



gambar iso 400 dan 800 dari kamera DSLR

Ini hasil iso 100. Lihat iso 100 dipush +3 Stop masih lumayan, Apalagi bila memakai RAW, detail yg tadinya gelap (tidak kelihatan) bisa terlihat jelas.




gambar iso 100 dipush +3


Percobaan untuk mengetahui tingkat noise olympus 5060, ternyata secara tidak sengaja kelihatan DR di iso tinggi drop. Dengan exposure yang sama (bila iso naik satu tingkat, naikanlah shutter speed satu tingkat) Agar Exposure valuenya sama, Ternyata di iso tinggi, Detail dibagian highlights lebih mudah burn out , detail yg tadinya di iso 100 terlihat jadi hilang.

Jadi bagi pemakai prosumer, Jika anda ingin mendapatkan DR lebar, Maka selain memakai iso rendah, Memakai RAW membuat DR prosumer meningkat drastis. Peningkatannya terasa sekali bila memakai RAW



Jadi iso 100 DSLR itu DR nya lebar, Jadi jika anda ingin mengoptimalkan seluruh kemampuan kamera anda, Maka gunakan iso rendah bila memungkinkan, jangan pernah beranggapan. Iso 400 kamera lebih bersih, Memang benar, Tapi ini ibarat make up saja, Sepintas bersih, Tapi bila kena air luntur make up nya (noise nya tampak).

Sebisa mungkin pakailah iso 100, Tapi jika tidak menguasai editing atau buta sama sekali, Maka memakai RAW pun tidak ada gunanya, Tidak akan ada bedanya, Jadi memang harus menguasai dasarnya dulu agar bisa mengoptimalkan kamera. ( Artikel ini dikutip dari fotografer.net http://www.fotografer.net/isi/forum/topik.php?id=312494 )

Nama : Windra Ie

Nim : 23060125